RSS

she's not afraid to keep on living, she's not afraid to walk this world alone


Dia

Tertidur kaku dalam dingin

Merapatkan tubuhnya yang rentan dengan kaki dan tangannya yang lemah

Menenggelamkan kepalanya sedalam mungkin

Memejamkan mata setenang mungkin

Dia

Tertidur kaku dalam dingin

Membiarkan angin menyapu kering airmatanya

Membiarkan angin memainkan rambutnya yang kusut masai

Membiarkan angin menyelimutinya dalam kebekuan

Membiarkan angin mengoyak kulitnya yang tipis

Membiarkan angin menusuk tulangnya yang rapuh

Dia

Tertidur kaku dalam dingin

Menikmati angin itu

Membiarkannya terus bertiup

Membiarkannya

Meskipun menyakitinya

Dia

Yang tertidur kaku dalam dingin

Membutuhkan angin itu

Menginginkan angin itu

Tetap seperti itu

Tetap menyakitinya

Tetap menakutinya

Karena angin itu

Satu-satunya teman dalam hidupnya

Satu-satunya tempat berbagi

Satu-satunya tempat bercerita

Satu-satunya saksi akan kehidupannya

Seperti malam ini

Angin melihat cerita sedih lain dalam hidupnya

Angin melihatnya melakukan ketololan lainnya

Angin melihatnya menangis

Angin melihatnya terjatuh dalam ketakutan

Angin melihatnya bernapas dengan kegetiran

Angin melihatnya menatap dalam kehampaan

Angin melihatnya berjalan dalam ketidaksadaran

Dia

Malam ini

Melihat fatamorgana itu

Dia

Malam ini

Melihat cahaya itu lagi

Dia

Malam ini

Kembali berhalusinasi

Dia

Mendapati seberkas cahaya mendekatinya

Dia

Merasakannya meskipun tak mampu melihatnya

Dia

Mencoba menggapainya meskipun tak kan sanggup dilakukannya

Dia

Mengikuti cahaya itu meskipun tubuhnya kaku

Tapi cahaya itu

Berjalan menjauhinya

Memudar dan semakin lama semakin hilang di telan kegelapan

Dia

Terjatuh untuk sekian kalinya

Tertawa kosong dalam hatinya

Lalu menangis sejadi-jadinya

Dia

Menyesal

Seharusnya dia percaya bisikan angin

Seharusnya dia tahu itu hanya fatamorgana

Seharusnya dia sadar itu hanya halusinasi

Seharusnya dia mengakui bahwa tidak akan pernah ada cahaya

Seharusnya dia menerima kegelapan abadi dalam hidupnya

Seharusnya dia menerima takdirnya

Dia menangis

Kembali menangis

Dia terjatuh

Kembali terjatuh

Dia sakit

Kembali tersakiti

Bukanlah kegelapan, kebodohannya, harapannya

Yang dia tangisi selama ini

Tapi

Kenyaataan kalau dirinya sendiri dalam kegelapan dan kesakitan

Tidak ada yang perduli

Karena memang kegelapan itu memang tercipta hanya untuknya

Itu yang membuatnya menangis

Membuatnya sedih

Membuatnya tertidur kaku malam ini

Membuatnya selalu berharap ini hanya mimpi

Membuatnya berharap tidak terbangun lagi keesokan harinya

Sebuah harapan sederhana dari jiwa yang mati

0 komeng..:

Copyright 2009 deSTAlicious-1812's diary. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy