Dia
Tertidur kaku dalam dingin
Merapatkan tubuhnya yang rentan dengan kaki dan tangannya yang lemah
Menenggelamkan kepalanya sedalam mungkin
Memejamkan mata setenang mungkin
Dia
Tertidur kaku dalam dingin
Membiarkan angin menyapu kering airmatanya
Membiarkan angin memainkan rambutnya yang kusut masai
Membiarkan angin menyelimutinya dalam kebekuan
Membiarkan angin mengoyak kulitnya yang tipis
Membiarkan angin menusuk tulangnya yang rapuh
Dia
Tertidur kaku dalam dingin
Menikmati angin itu
Membiarkannya terus bertiup
Membiarkannya
Meskipun menyakitinya
Dia
Yang tertidur kaku dalam dingin
Membutuhkan angin itu
Menginginkan angin itu
Tetap seperti itu
Tetap menyakitinya
Tetap menakutinya
Karena angin itu
Satu-satunya teman dalam hidupnya
Satu-satunya tempat berbagi
Satu-satunya tempat bercerita
Satu-satunya saksi akan kehidupannya
Seperti malam ini
Angin melihat cerita sedih lain dalam hidupnya
Angin melihatnya melakukan ketololan lainnya
Angin melihatnya menangis
Angin melihatnya terjatuh dalam ketakutan
Angin melihatnya bernapas dengan kegetiran
Angin melihatnya menatap dalam kehampaan
Angin melihatnya berjalan dalam ketidaksadaran
Dia
Malam ini
Melihat fatamorgana itu
Dia
Malam ini
Melihat cahaya itu lagi
Dia
Malam ini
Kembali berhalusinasi
Dia
Mendapati seberkas cahaya mendekatinya
Dia
Merasakannya meskipun tak mampu melihatnya
Dia
Mencoba menggapainya meskipun tak kan sanggup dilakukannya
Dia
Mengikuti cahaya itu meskipun tubuhnya kaku
Tapi cahaya itu
Berjalan menjauhinya
Memudar dan semakin lama semakin hilang di telan kegelapan
Dia
Terjatuh untuk sekian kalinya
Tertawa kosong dalam hatinya
Lalu menangis sejadi-jadinya
Dia
Menyesal
Seharusnya dia percaya bisikan angin
Seharusnya dia tahu itu hanya fatamorgana
Seharusnya dia sadar itu hanya halusinasi
Seharusnya dia mengakui bahwa tidak akan pernah ada cahaya
Seharusnya dia menerima kegelapan abadi dalam hidupnya
Seharusnya dia menerima takdirnya
Dia menangis
Kembali menangis
Dia terjatuh
Kembali terjatuh
Dia sakit
Kembali tersakiti
Bukanlah kegelapan, kebodohannya, harapannya
Yang dia tangisi selama ini
Tapi
Kenyaataan kalau dirinya sendiri dalam kegelapan dan kesakitan
Tidak ada yang perduli
Karena memang kegelapan itu memang tercipta hanya untuknya
Itu yang membuatnya menangis
Membuatnya sedih
Membuatnya tertidur kaku malam ini
Membuatnya selalu berharap ini hanya mimpi
Membuatnya berharap tidak terbangun lagi keesokan harinya
Sebuah harapan sederhana dari jiwa yang mati
0 komeng..:
Posting Komentar