Saatnya mudik.
Tapi mudik kali ini ga seperti biasa, gw dan sepu" mudik bareng naek kereta api.
Ini tuh menurut gw kejadian langka, karena seumur" ga pernah tuh mudik naek kereta.
Ternyata banyak juga untungnya naek kereta, selain lebih murah tempat duduknya juga lebih luas, jadi bisa duduk hadap kanan hadap kiri, nungging atorau jingkrak"an sesuka hati. Daan yang paling penting ga macet,,,haha,,,selamat tinggal kemacetan...
Tapi,,,tapi berhubung tadi itu naek yang kelas ekonomi, jadi yaaaa rame dan berisik banget. Padahal menurut orang-orang yang biasa naek kereta ini tuh seo banget. Huuuft. Ga suka tempat yang ramai gitu.
Huuft,,,sekarang udah dirumah,,ngantuk banget,,,mungkin tidur enak kali ya. Tapi sebelumnya mao mencicipi keripik pisang susu dulu oleh" sepupu dari Lampung..
heummm,,,yummy..
Naik Kereta Api...tuuut...tuuuut...tuuuuuuuuuuuuuuut
"Cerita Ngayal Lebaran Idul Adha 1431 H"
#Breaking News
Pagi ini, saat semua orang sedang merayakan Lebaran Idul Adha 1431 H, tiba-tiba kami dikejutkan oleh berita yang cukup menghebohkan.
Lagi, setelah desas desus penculikan, kembali kejadian mutilasi terjadi. Kali ini korban sudah tak berbentuk lagi, tubuhnya sudah tak berbentuk lagi,potongan-potongan tubuhnya ditemukan terpisah-pisah. Sungguh memilukan.
Bahkan yang lebih memilkukan, membuat perasaan saya teriris-iris, tak ada seorangpun yang berani mendekat untuk menolongnya. Saya hanya bisa menangis dan berdoa dalam hati "Ya Allah dosa apa, hingga dia harus menerima ini semua.."
karena kesal dan marahnya, saya pun menanya sesorang yang menyaksikan kejadian ini.
Saya : "apakah benar ia korban mutilasi, pak??"
Warga : "?? hah??"
Saya : "baiklah, saya mengerti, anda pasti shock. menurut kesaksian anda ada berapa orang yang berbuat hal keji itu pak??"
Warga : "ehmm...nganu..2 orang saja, pak RT dan haji Kos.."
Saya : "Apaaaa???"
"Haji Kosim??? benar haji kosim turut dalam penganiyayaan ini??"
Warga : "bu..bu...kan..ha..ha..ji kossanakossini"
Saya :
Warga : "jus..jus..justru saya senang..."
Saya : "AAAAAAApaaaaaa???"
Saya tak bisa melanjutkan lagi pertanyaan saya, saya hanya bisa menangis..Dengan sedikit keberanian, saya mendekati kerumunan massa..
hiks hiks...
dasar manusia,,tidak ada periperkambingan..owh kambing kurban yang malang...